AQQQ RINDU SURGAMU….
2012!!!!
Apakah ada yang percaya tentang cerita 2012?????
Kalo kalian mendengar kata kiamat, apa yang kalian rasakan. Merinding, ketakutan, atau biasa2 adja… moga adja setelah mendengar kata kiamat, kalian langsung sadar akan dosa2 kalian dan segera bertobat sebelum terlambat………………..
Aq tersadar dari semua mimpi2ku tentang kehidupan di dunia ini yang amat fanaa, setelah aq mendapat pencerahan dari seseorang. Apa gunanya qita mengejar mimpi2 indah di dunia kalo qt lupa akan kehidupan di akhirat, kehidupan abadi qt nantinya. Sekarang lihat, banyak orang yang mengejar kekayaan, keabadian, kemewahan, kehormatan di dunia dengan melupakan keabadian sesungguhnya.
Aq rindu surgamu ya Allah, amat teramat rindu. Aq selalu melupakanmu, terlena dengan kehidupaan ini. Hatiq selalu tidak tenang karena aq meninggalkanmu, hanya karena kemalasan. Padahal Engkau selalu melihatq. Aq juga sudah berkhianat dengan Mu, mengingkari janji-janjiq hanya untuk kesenanganq. Aq hanya orang hina yang ingin mendapatkan surgamu. Dan pasti aq akan berjuang untuk itu. Dan mulai dari sekarang…
Ketika nyawa qt dicabut, saat itulah segala akibat dari perbuatan qt di dunia akan dibalas. Di dalam kubur yang amat sempit dan gelap qt disiksa. Tiap saat dan tiap saat sampai kiamat tiba. Tapi hanya dengan doa anak sholeh, amal jariyah qt serta ilmu yang bermanfaatlah yang dapat membantu kita, bukan harta kita, jabatan kita atau kehormatan kita. Maka jangan sia-siakan bagi orang yang masih diberi kesempatan buat hidup, begitu juga dengan aq.
Cerita tentang kiamat amat mengerikan, semua orang dibangunkan dari tidurnya yang penuh penyiksaan itu. Tapi bersenanglah bagi umat Rasulullah. Qt akan mendapat keistimewaan dari Allah. Muka, siku, kaki qt akan bersinar karena baasuhan air wudlu yang sering qt lakukan. Selain itu Allah jugaa telah menyiapkan telaga Al Kausar, dimana ketika seseorang meneguk air ditelaga itu maka dirinya tidak akan merasa kehausan selamanya.
Coba bayangkan gimana panasnya matahari yang berada di atas kepala qt, qt adja sering mengeluh kepanasan waktu kemarau tiba apalagi kalo matahari teramat dekat dengan qt. Tak ada sehelai kain pun yang melekat di tubuh kita. Kita sendirian disana tak mengenal siapa pun, tak ada yang membantu kita, kecuali amal-amal kita. Ada orang yang tenggelam dengan keringatnya sendiri karena panasnya matahari, tapi seberapa banyak keringat yang keluar tergantung dengan amal kita. Semuanya lagi2 kembali ke perbuatan kita di dunia, lalu apa gunanya dengan harta kita yang susah payah kita cari kalo tidak dimanfaatkan sebaik mungkin untuk kepentingan kita sendiri di akhirat.
Dengan segitu banyaknya umat manusia yang pernah ada, hanya umat Rasul lah yang mendapat pertolongan rasul menanti qt, para umatnya yang bersinar di telaga pemberian Allah yang begitu luas serta indah. Telaga ini memiliki empat sudut, jarak antar sudut-sudutnya bias dilampaui selama satu bulan. Kemudian memancarkan kilatan cahaya. Airnya putih bersih, lebih putih dari susu, lebih manis dari madu dan lebih harum dari minyak kasturi. Salah satu sudut ada pancuraan yang langsung mengalir dari surga. Kemudian di telaga di lengkapi cangkir-cangkir surge yang jumlahnya lebih banyak dari jumlah bintang yang ada di langit.tak bias dibayangkan begitu indahnya telaga itu. Ini mengartikan betapa istimewanya umat kekasi Allah ini. Orang yang pertama memasuki telaga ini adalah fakir miskin dari golongan muhajirin. Orang yang benar benar fakir dari golongan muhajirin dan tidak menikahi wanita kaya pada zaman itu. Truz bagaimana dengan kita…. Kapan kita bisa memasuki telaga itu??? Atau sama sekali tidak diperbolehkan untuk masuk. Umat Beliau yang tidak diterima yaitu orang-orang murtad dan bid’ah (mengada-adakan apa yang tidak diajarkan Rasul). Qt maw pilih yang mana????
Truzzz….
Bagaimana cara kita agar dapat memasuki telaga?????
Yaitu dengan membalas atas semua pengorbanan Rasul untuk umatnya. Bagaimana Rasul memperjuangkan nasib umatnya. Sampai2 waktu beliau mau sakaratul maut, yang dipikirkan bukan Khodijah istri kesayangan Rasul atau Fatimah anak kesayangan Beliau, tapi adalah kita…umat Rasulullah. Saat Sakaratul maut saja Beliau minta pada Malaikat agar dicabut nyawanya sesakit-sakitnya, tapi peringanlah umatQ nantinya. Subhanallah… sungguh besar cinta Rasul kepada kita, samapai2 Allah menghadiahkan telaga itu untuk kita. Tapi, apakah kalian pernah memikirkan Rasul, sekadar untuk mengingatnya saja kita hamper lupa. Lalu, apa balasan kita untuk Beliau. Sebelum semuanya terlambat perbanyaklah ingat Beliau dengan shalawat, melakukan apa yang dilakukan Beliau, berdoa setelah Adzan juga merupakan balasan kita kepada Beliau, kekasih Allah yang teramat cinta kepada kita, umatnya…
Tentang bid’ah, sesuatu yang mungkin dianggap biasa oleh orang-orang tapi sebenarnya itu salah. Misalnya adat seribu hari sebagai pengantar doa orang meninggal, sebenarnya Rasul tidak memgajarkan hal tersebut, tapi karena sudah menjadi kebiasaan orang Jawa, orang yang tidak mengadakan adat ini akan digunjingkan. Nah, permasalahan kita sekarang, bagaimana cara kita untuk menghilangkan kebiasaan yang salah itu??? Karena dengan kebiasaan2 itu dengan mudah akan mengantarkan kita ke neraka, bukan hanya itu saja kita bahkan tidak diperbolehkan untuk memasuki telaga Al Kausar. Naudzubillah……
Perjalanan tidak berhenti disini saja, masih panjang yang harus dilalui.stu hari di akhirat saja sama saja seribu tahun dibumi. Lamaaa bangetzzzzz…. Tidak lagi kita menunggu penyiksaan disana, akan tambah tersa lama bukan…
Dari telaga kita menuju tempat perhitungan amal, terus melewati tujuh jembatan yang terbuat dari sehelai rambut dipotong menjadi tujuh. Tiap jembatan kita melewati tahapan2 antara lain keimanan, shalat, puasa, zakat, haji-umrah, wudlu-mandi wajib, serta yang terakhir adalah kezholiman2 yang pernah kita perbuat. Ketika gagal di satu jembatan, langsung jatuh ke tempat paling panas, begitu selanjutnya sampai saat yang kita nanti2 yaitu SURGA……
Itu tergantung dengan kita, maw pilih enak di dunia atau di akhirat atau enak di dunia dan akhirat. Kuncinya adalah IMAN. Dengan iman yang kuat kita akan dapatkan semuanya..
Ayo para calon penghuni surgA, truzlah berlomba untuk mendapatka kebahagiaan abadi di akhirat. Tak perlu memikirkan isu2 tentaang kiamat, yang terpenting bagaiman kita memperssiapkan diri kita untuk ujiaaaaaaaaaaaan di akhirat……………..
ALLAHU AKBAR
ALLAHU AKBAR
ALLAHU AKBAR
LAILAHAILALLAH………………………
LIQO, 30 DESEMBER 2009
Rabu, 17 Maret 2010
PENGARUH PERILAKU MENYIMPANG REMAJA DALAM PACARAN TERHADAP PERKEMBANGAN PSIKOLOGINYA
Disusun oleh:
Muhammad Ulin Nuha (1A081173)
Endah Maharani (1A081285)
Nuro’ah (1A081312)
STIE Bank BPD Jateng
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh perilaku menyimpang remaja dalam pacaran terhadap perkembangan psikologi remaja. Hipotesis dalam hubungan ini adalah terdapat hubungan positif antara perilaku menyimpang seperti kekerasan dalam pacaran dengan perkembangan psikologi remaja. Artinya, makin tinggi kekerasan dalam pacaran, makin tinggi pula pengaruh psikologinya terhadap remaja. Sebaliknya makin rendah perilaku menyimpang tersebut maka makin rendah pengaruhnya terhadap psikologi remaja.
Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini berupa skala kekerasan dalam pacaran yang meliputi aspek kekerasan fisik, emosional, seksual dan ekonomi serta skala psikologi. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Kami mengambil beberapa sampel kasus yang terjadi di lingkungan sekitar kami. Hasil dari analisis menunjukkan adanya pengaruh perilaku menyimpang dalam pacaran terhadap perkembangan psikologinya.
Kata kunci : perilaku menyimpang, kekerasan dalam pacaran, perkembangan psikologi remaja
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Remaja adalah sosok manusia yang belum matang. Hal ini dikarenakan remaja berada pada fase perkembangan antara anak-anak dan dewasa. Karena keberadaannya itulah maka remaja dikatakan sebagai tahapan usia yang belum matang. Remaja juga disebut sebagai usia pencarian identitas atau jati diri. Dalam proses pencarian jati diri (aku), remaja selalu mencoba dan mencoba apa yang cocok pada dirinya. Disamping itu, remaja juga mencari bentuk dirinya kelak dikemudian hari.
Selama proses ini remaja selalu berinteraksi dengan lingkungannya, baik lingkungan dalam bentuk jasmani ataupun rohani. Keberadaan lingkungan demikian dekatnya dengan remaja sehingga apa yang terdapat dalam lingkungan akan dengan mudah diindera. Akibat dari keadaan ini maka dalam jangka panjang remaja akan terbentuk sesuai dengan lingkungan yang membentuknya.
Dalam kenyataan, lingkungan ada yang baik dan ada yang buruk. Lingkungan yang baik akan membentuk remaja menjadi baik dan lingkungan yang buruk akan membentuk remaja menjadi buruk pula. Peran lingkungan memang demikian besar dalam proses pembentukan remaja, disamping faktor hereditas.
Pergaulan remaja sekarang ini berbeda dengan remaja zaman dulu, misalnya dalam hal jatuh cinta. Perasaan jatuh cinta itu wajar dirasakan kaum remaja sekarang ini dan mereka mulai berani menjalin hubungan misalnya pacaran, berbeda dengan masa orang tua kita dulu yang masih malu-malu. Bahkan remaja sekarang ini menjadikan pacaran sebagai trend. Jadi jika ada remaja yang semisal sudah SMA tapi belum pernah pacaran dianggap tidak gaul. Namun cara berpacaran mereka sekarang banyak yang tidak sehat. Mereka melakukan apapun dan mengatas namakan itu sebagai sebuah komitmen yang menunjukkan keseriusan mereka, sampai-sampai meskipun pacar kita melakukan kekerasan kepada kita seperti memukul, menampar, memaksa berhubungan seksual, bahkan meminjam uang tanpa pernah mengembalikan kita pasrah saja. Melihat keadaan tersebut kami mencoba mengadakan penelitian tentang kehidupan para remaja sekarang kaitannya dalam pacaran.
Banyak kegelisahan yang dirasakan masyarakat akibat kekerasan dalam pacaran yang dialami remaja. Mereka yang putus cinta melakukan hal-hal negative seperti mengurung diri, mogok makan, sampai-sampai bunuh diri atau juga melakukan balas dendam terhadap pasangannya yang dapat merugikan orang lain.
Rumusan Masalah
Pandangan remaja sekarang yang melakukan sesuatu hal diluar batas dengan mengatas namakan cinta sangatlah tidak realistis karena kita mempunyai kebebasan bertindak sesuai aturan tanpa ada yang membatasi termasuk pacar kita.
Oleh karena itu penulis merumuskan masalah bagaimana merubah pandangan para remaja dalam mengartikan cinta sehingga di dapatlah pacaran yang sehat.
Tujuan Kegiatan
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perilaku menyimpang remaja dalam pacaran seperti kekerasan dalam pacaran terhadap psikologi remaja dengan melakukan penelitian secara langsung kepada remaja yang bersangkutan. Selain itu juga merubah cara pandang remaja dalam hal pacaran.
METODE PENELITIAN
Sesuai dengan judul penelitian yang membahas masalah sosial, maka dalam pelaksanaannya penelitian ini menggunakan metode deskriptif, kualitatif, sehingga dalam laporan hasil penelitian diungkapkan secara apa adanya dalam bentuk uraian naratif.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Bicara soal kekerasan dalam pacaran (KDP) yang terbayang di kepala kita adalah perlakuan semena-mena secara fisik pada pacar. Seperti, pukulan atau paksaan melakukan hubungan seksual.
Menurut Making Waves, sebuah organisasi yang menangani KDP remaja di Amerika, KDP terjadi ketika kita berpacaran dengan seseorang yang menggunakan penyiksaan fisik, seksual, dan emosional untuk mengutarakan perasaannya. Berbeda dengan penyiksaan fisik dan seksual, siksaan emosional tidak meninggalkan luka yang jelas dan sulit dijelaskan, tapi efeknya bisa lebih parah daripada luka fisik.
Psikolog Pamela Brewer MSW PhD mengatakan, kekerasan emosional adalah keadaan emosi yang sengaja dibuat oleh seseorang untuk mengendalikan pasangannya. Contoh: mengejek, curiga berlebihan, selalu menyalahkan pacar, mengekang dan lain sebagainya.
The Alabama Coalition Against Domestic Violence (organisasi kekerasan dalam pacaran di Amerika) mengutarakan ada beberapa kepercayaan yang membuat KDP terjadi. Pria percaya bahwa mereka berhak mengontrol pacarnya, mereka harus berani melakukan kekerasan fisik supaya terlihat jantan. Pria bisa kelihatan lembek kalau terlalu perhatian ke pacarnya. Sementara perempuan yakin kecemburuan pacarnya itu tanda romantis dan perempuanlah yang bertanggung jawab menyelesaikan masalah dalam pacaran. Menganggap pasangan sebagai barang yang bebas diperlakukan semena-mena juga menjadi pemicu. Akarnya rasa posesif itu sendiri kemudian termanifestasi dalam kekerasan.
Dampak kekerasan emosional, walau tidak terlihat jelas, sebenarnya sama menyakitkan (bahkan mungkin lebih parah) dibandingkan dengan kekerasan fisik. Apalagi kalau korbannya punya rasa percaya diri yang rendah. Si korban yang sering diejek akan merasa segala hinaan buat dirinya benar. Akibatnya, dia jadi minder, merasa tidak berharga, dan suka menyendiri. Akibat lain yang lebih parah, kita terus-terusan terjebak dalam hubungan tak sehat. Contoh, gara-gara terbiasa punya pacar posesif, kita menganggap tipe pacar seperti ini itu normal. Ini karena remaja itu masih punya konsep cinta yang immature, jadi perlu banyak belajar.
Beberapa sampel kasus kekerasan dalam pacaran yang kami peroleh beserta pengaruh terhadap psikologi si korban :.
Ini yang terjadi pada Ine (nama samaran) yang duduk di kelas I SMA. “Aku enggak bisa ikutan acara kumpul-kumpul sama temannya, tapi aku sudah bilang sebelumnya. Dan kebetulan banget aku juga enggak kasih kabar sama sekali hari itu. Dia marah banget waktu ketemu aku dan bentak aku, “Lo, tuh, bego banget, yah. Lo, tuh, punya cowok tahu enggak?” Aku cuma bisa diam saja, dan pulang ke rumah langsung nangis-nangis gitu.”
Lain lagi yang dialami Dina. Sewaktu Dina masih kelas II SMP, dia sempat pacaran sama cowok yang lebih tua empat tahun dari dia. Setiap kali dia marah, dia selalu bilang, Kamu, tuh, enggak tahu apa-apa. Anak SMP tahu apa, sih? Biasanya aku cuma diam, tapi dalam hati kesal banget.
Kekerasan emosional tidak hanya dialami oleh perempuan, tapi hal ini juga dialami oleh laki-laki seperti kasus yang satu ini :
Rian (nama samaran), siswa kelas II SMA yang pernah pacaran dengan cewek yang suka mengekang. Rian dilarang main sama teman-teman cowoknya dengan alasan takut Rian jadi bandel. Dia juga selalu marah kalau aku ngobrol sama cewek. Sering banget dia lihat aku lagi ngobrol sama cewek, dia langsung kirim SMS untuk marah-marah. Pernah juga dia agak teriak gitu minta putus di depan teman-teman yang lain. Eh, pas sampai rumah, dia minta maaf. Alasannya yang tadi dilakuin karena lagi pusing. Aku juga pusing kalau digituin! ucap Rian dengan kesal.
Kasus lain yang dialami oleh salah satu teman kami. Anggap saja namanya Sita (nama samaran). Waktu SMA dia pernah jatuh cinta pada seorang cowok playboy. Karena ditolak pleh si cowok dia berusaha untuk bunuh diri sampai dua kali. Ada juga yang ditolak oleh cowok sampai dia mogok makan selama seminggu. Apa yang dilakukan mereka benar-benar sangat merugikan baik merugikan dirinya maupun orang lain. Keluarganya sangatlah khawatir dengan tindakan yang amat bodoh ini. Mereka terlalu berpikir pendek. Padahal laki-laki tidak suka tipe wanita seperti ini, wanita yang sangat lemah.
Orang yang patah hati ternyata bisa melakukan apa saja yang bersifat negative. Salah satu kasus dari seorang cowok yang disakitin oleh seorang cewek. Karena rasa sakit hatinya dia berubah jadi seorang playboy dan menyakiti banyak cewek. Hal ini terjadi hanya untuk membalas rasa sakit hatinya pada seorang cewek.
Untuk mengubah seseorang itu susah, harus dimulai dari dirinya sendiri. Psikolog saja cuma memberi tahu konsekuensi suatu tindakan seseorang dan pada akhirnya orang itulah yang memutuskan untuk berubah. Daripada berkeinginan mengubah orang, lebih baik ketika kita mulai merasa tidak nyaman dalam suatu hubungan, katakan terus terang pada pacar bahwa perilakunya mulai tidak asyik. Ceritakan masalah ini pada teman atau keluarga supaya kita dapat bantuan. Tidak perlu malu. Ini cara paling baik supaya kita tidak makin tertindas. Cara lain, Putus! Remaja harus tahu bahwa pacaran yang baik itu adalah saat mereka saling menghargai, bukan menyakiti.
Making Waves membedakan antara sebuah hubungan yang sehat dan tidak sehat. Sebuah hubungan adalah sehat ketika kita dan pacar membuat keputusan bersama, mampu mendiskusikan perbedaan pendapat, saling mendengarkan, saling menghargai, mau berkompromi, merasa nyaman jika melakukan kegiatan sendirian tanpa pacar dan tidak ada yang berusaha mengontrol hubungan.
Cara mendapatkan hubungan yang sehat dalam pacaran yaitu dengan saling jujur di awal pacaran, memberikan ruang pada pacar, jangan berharap pacar bisa mengatasi segala masalah atau memberikan semua keinginan kita dan yang paling penting, perlakukanlah pacar seperti halnya kita ingin diperlakukan. Pacaran itu untuk saling menyayangi, bukan ajang kita berlaku egois dan menekan orang lain.
Bagaimana kita tahu kalau pacar kita termasuk pelaku kekerasan. Adapun ciri-cirinya yaitu :
* Dia sangat cemburu buta kepada kamu
* Ingin tahu keberadaan kamu setiap waktu
* Marah jika kamu menghabiskan waktu bersama keluarga atau teman
* Menyalahkan kamu dan orang lain atas kesalahan dirinya
* Memperlakukan kamu dengan penuh kekerasan
* Membatasi ruang gerak kamu,misal melarang menyimpan nomor temen lawan jenis dan tidak segan-segan mengambil HP mu selama waktu tertentu sebagai suatu usaha mengembalikan kepercayaannya pada kita jika kita tidak mengikuti aturannya(hukuman),melarang kamu ikut kegiatan kampus dengan alasan takut dan tidak mau kehilangan kamu,karena dengan kamu ikut suatu organisasi/kegiatan kampus kamu akan banyak bertemu dengan lawan jenis kamu,dll
Apa yang harus kita tahu dari pelaku kekerasan?
* Dia mencoba mengisolasimu dari keluarga dan teman-teman
* Dia menyangkal kebiasaannya melakukan kekerasan
* Dia mengontrol penuh perilakumu
* Dia menyalahkan korban
* Dia selalu mengurangi pertemuan kamu dan teman-teman serta keluarga kamu
* Dia kadangkala minim kepercayaan dirinya
Dia kemungkinan besar pernah menyaksikan kekerasan yang dilakukan oleh orang tuanya atau menjadi saksi kekerasan dalam rumah tangga karena pengaruh keluarga amat besar dalam membentuk kepribadian seseorang. Masalah-masalah emosional yang kurang diperhatikan orangtua dapat memicu timbulnya permasalahan bagi individu yang bersangkutan di masa datang. Misalkan saja sikap kejam orang tua, berbagai macam penolakan dari orang tua terhadap keberadaan anak, dan sikap disiplin yang diajarkan secara berlebihan. Hal-hal semacamini akan berpengaruh pada model peran yang dianut anak itu pada masa dewasanya.
Bila model peran yang dipelajari sejak kanak-kanak tidak sesuai dengan model yang normal atau model standar, maka perilaku semacam kekerasan dalam
pacaran ini pun akan muncul. Banyak sekali bukti yang menunjukkan hubungan
antara perilaku orangtua dengan kepribadian anak di kemudian hari. Rata rata
pelaku kekerasan dalam rumah tangga pada masa kecilnya sering mendapat atau
melihat perlakukan kasar orangtuanya, baik pada dirinya, saudaranya, atau
pada ibunya. Meski secara logika dia membenci perilaku ayahnya, tetapi
secara tidak sadar perilaku itu terinternalisasi dan muncul pada saat dia
menghadapi konflik.
.
KESIMPULAN
Dari beberapa kasus di atas, pelaku melakukan tindak kekerasan dalam berpacaran atas alasan sebagai berikut :
* Dia sangat cemburu buta kepada kamu
* Ingin tahu keberadaan kamu setiap waktu
* Marah jika kamu menghabiskan waktu bersama keluarga atau teman
* Menyalahkan kamu dan orang lain atas kesalahan dirinya
* Memperlakukan kamu dengan penuh kekerasan
* Membatasi ruang gerak kamu
Akibat dari tindakan kekerasan tersebut, maka akan berdampak pada psikologi korban atau rasa trauma yang berlebihan, misalnya timbul perasaan minder, perasaan yang selalu tertekan, dan munculnya keinginan untuk bunuh diri dan balas dendam terhadap pelaku kekerasan.
Muhammad Ulin Nuha (1A081173)
Endah Maharani (1A081285)
Nuro’ah (1A081312)
STIE Bank BPD Jateng
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh perilaku menyimpang remaja dalam pacaran terhadap perkembangan psikologi remaja. Hipotesis dalam hubungan ini adalah terdapat hubungan positif antara perilaku menyimpang seperti kekerasan dalam pacaran dengan perkembangan psikologi remaja. Artinya, makin tinggi kekerasan dalam pacaran, makin tinggi pula pengaruh psikologinya terhadap remaja. Sebaliknya makin rendah perilaku menyimpang tersebut maka makin rendah pengaruhnya terhadap psikologi remaja.
Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini berupa skala kekerasan dalam pacaran yang meliputi aspek kekerasan fisik, emosional, seksual dan ekonomi serta skala psikologi. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Kami mengambil beberapa sampel kasus yang terjadi di lingkungan sekitar kami. Hasil dari analisis menunjukkan adanya pengaruh perilaku menyimpang dalam pacaran terhadap perkembangan psikologinya.
Kata kunci : perilaku menyimpang, kekerasan dalam pacaran, perkembangan psikologi remaja
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Remaja adalah sosok manusia yang belum matang. Hal ini dikarenakan remaja berada pada fase perkembangan antara anak-anak dan dewasa. Karena keberadaannya itulah maka remaja dikatakan sebagai tahapan usia yang belum matang. Remaja juga disebut sebagai usia pencarian identitas atau jati diri. Dalam proses pencarian jati diri (aku), remaja selalu mencoba dan mencoba apa yang cocok pada dirinya. Disamping itu, remaja juga mencari bentuk dirinya kelak dikemudian hari.
Selama proses ini remaja selalu berinteraksi dengan lingkungannya, baik lingkungan dalam bentuk jasmani ataupun rohani. Keberadaan lingkungan demikian dekatnya dengan remaja sehingga apa yang terdapat dalam lingkungan akan dengan mudah diindera. Akibat dari keadaan ini maka dalam jangka panjang remaja akan terbentuk sesuai dengan lingkungan yang membentuknya.
Dalam kenyataan, lingkungan ada yang baik dan ada yang buruk. Lingkungan yang baik akan membentuk remaja menjadi baik dan lingkungan yang buruk akan membentuk remaja menjadi buruk pula. Peran lingkungan memang demikian besar dalam proses pembentukan remaja, disamping faktor hereditas.
Pergaulan remaja sekarang ini berbeda dengan remaja zaman dulu, misalnya dalam hal jatuh cinta. Perasaan jatuh cinta itu wajar dirasakan kaum remaja sekarang ini dan mereka mulai berani menjalin hubungan misalnya pacaran, berbeda dengan masa orang tua kita dulu yang masih malu-malu. Bahkan remaja sekarang ini menjadikan pacaran sebagai trend. Jadi jika ada remaja yang semisal sudah SMA tapi belum pernah pacaran dianggap tidak gaul. Namun cara berpacaran mereka sekarang banyak yang tidak sehat. Mereka melakukan apapun dan mengatas namakan itu sebagai sebuah komitmen yang menunjukkan keseriusan mereka, sampai-sampai meskipun pacar kita melakukan kekerasan kepada kita seperti memukul, menampar, memaksa berhubungan seksual, bahkan meminjam uang tanpa pernah mengembalikan kita pasrah saja. Melihat keadaan tersebut kami mencoba mengadakan penelitian tentang kehidupan para remaja sekarang kaitannya dalam pacaran.
Banyak kegelisahan yang dirasakan masyarakat akibat kekerasan dalam pacaran yang dialami remaja. Mereka yang putus cinta melakukan hal-hal negative seperti mengurung diri, mogok makan, sampai-sampai bunuh diri atau juga melakukan balas dendam terhadap pasangannya yang dapat merugikan orang lain.
Rumusan Masalah
Pandangan remaja sekarang yang melakukan sesuatu hal diluar batas dengan mengatas namakan cinta sangatlah tidak realistis karena kita mempunyai kebebasan bertindak sesuai aturan tanpa ada yang membatasi termasuk pacar kita.
Oleh karena itu penulis merumuskan masalah bagaimana merubah pandangan para remaja dalam mengartikan cinta sehingga di dapatlah pacaran yang sehat.
Tujuan Kegiatan
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perilaku menyimpang remaja dalam pacaran seperti kekerasan dalam pacaran terhadap psikologi remaja dengan melakukan penelitian secara langsung kepada remaja yang bersangkutan. Selain itu juga merubah cara pandang remaja dalam hal pacaran.
METODE PENELITIAN
Sesuai dengan judul penelitian yang membahas masalah sosial, maka dalam pelaksanaannya penelitian ini menggunakan metode deskriptif, kualitatif, sehingga dalam laporan hasil penelitian diungkapkan secara apa adanya dalam bentuk uraian naratif.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Bicara soal kekerasan dalam pacaran (KDP) yang terbayang di kepala kita adalah perlakuan semena-mena secara fisik pada pacar. Seperti, pukulan atau paksaan melakukan hubungan seksual.
Menurut Making Waves, sebuah organisasi yang menangani KDP remaja di Amerika, KDP terjadi ketika kita berpacaran dengan seseorang yang menggunakan penyiksaan fisik, seksual, dan emosional untuk mengutarakan perasaannya. Berbeda dengan penyiksaan fisik dan seksual, siksaan emosional tidak meninggalkan luka yang jelas dan sulit dijelaskan, tapi efeknya bisa lebih parah daripada luka fisik.
Psikolog Pamela Brewer MSW PhD mengatakan, kekerasan emosional adalah keadaan emosi yang sengaja dibuat oleh seseorang untuk mengendalikan pasangannya. Contoh: mengejek, curiga berlebihan, selalu menyalahkan pacar, mengekang dan lain sebagainya.
The Alabama Coalition Against Domestic Violence (organisasi kekerasan dalam pacaran di Amerika) mengutarakan ada beberapa kepercayaan yang membuat KDP terjadi. Pria percaya bahwa mereka berhak mengontrol pacarnya, mereka harus berani melakukan kekerasan fisik supaya terlihat jantan. Pria bisa kelihatan lembek kalau terlalu perhatian ke pacarnya. Sementara perempuan yakin kecemburuan pacarnya itu tanda romantis dan perempuanlah yang bertanggung jawab menyelesaikan masalah dalam pacaran. Menganggap pasangan sebagai barang yang bebas diperlakukan semena-mena juga menjadi pemicu. Akarnya rasa posesif itu sendiri kemudian termanifestasi dalam kekerasan.
Dampak kekerasan emosional, walau tidak terlihat jelas, sebenarnya sama menyakitkan (bahkan mungkin lebih parah) dibandingkan dengan kekerasan fisik. Apalagi kalau korbannya punya rasa percaya diri yang rendah. Si korban yang sering diejek akan merasa segala hinaan buat dirinya benar. Akibatnya, dia jadi minder, merasa tidak berharga, dan suka menyendiri. Akibat lain yang lebih parah, kita terus-terusan terjebak dalam hubungan tak sehat. Contoh, gara-gara terbiasa punya pacar posesif, kita menganggap tipe pacar seperti ini itu normal. Ini karena remaja itu masih punya konsep cinta yang immature, jadi perlu banyak belajar.
Beberapa sampel kasus kekerasan dalam pacaran yang kami peroleh beserta pengaruh terhadap psikologi si korban :.
Ini yang terjadi pada Ine (nama samaran) yang duduk di kelas I SMA. “Aku enggak bisa ikutan acara kumpul-kumpul sama temannya, tapi aku sudah bilang sebelumnya. Dan kebetulan banget aku juga enggak kasih kabar sama sekali hari itu. Dia marah banget waktu ketemu aku dan bentak aku, “Lo, tuh, bego banget, yah. Lo, tuh, punya cowok tahu enggak?” Aku cuma bisa diam saja, dan pulang ke rumah langsung nangis-nangis gitu.”
Lain lagi yang dialami Dina. Sewaktu Dina masih kelas II SMP, dia sempat pacaran sama cowok yang lebih tua empat tahun dari dia. Setiap kali dia marah, dia selalu bilang, Kamu, tuh, enggak tahu apa-apa. Anak SMP tahu apa, sih? Biasanya aku cuma diam, tapi dalam hati kesal banget.
Kekerasan emosional tidak hanya dialami oleh perempuan, tapi hal ini juga dialami oleh laki-laki seperti kasus yang satu ini :
Rian (nama samaran), siswa kelas II SMA yang pernah pacaran dengan cewek yang suka mengekang. Rian dilarang main sama teman-teman cowoknya dengan alasan takut Rian jadi bandel. Dia juga selalu marah kalau aku ngobrol sama cewek. Sering banget dia lihat aku lagi ngobrol sama cewek, dia langsung kirim SMS untuk marah-marah. Pernah juga dia agak teriak gitu minta putus di depan teman-teman yang lain. Eh, pas sampai rumah, dia minta maaf. Alasannya yang tadi dilakuin karena lagi pusing. Aku juga pusing kalau digituin! ucap Rian dengan kesal.
Kasus lain yang dialami oleh salah satu teman kami. Anggap saja namanya Sita (nama samaran). Waktu SMA dia pernah jatuh cinta pada seorang cowok playboy. Karena ditolak pleh si cowok dia berusaha untuk bunuh diri sampai dua kali. Ada juga yang ditolak oleh cowok sampai dia mogok makan selama seminggu. Apa yang dilakukan mereka benar-benar sangat merugikan baik merugikan dirinya maupun orang lain. Keluarganya sangatlah khawatir dengan tindakan yang amat bodoh ini. Mereka terlalu berpikir pendek. Padahal laki-laki tidak suka tipe wanita seperti ini, wanita yang sangat lemah.
Orang yang patah hati ternyata bisa melakukan apa saja yang bersifat negative. Salah satu kasus dari seorang cowok yang disakitin oleh seorang cewek. Karena rasa sakit hatinya dia berubah jadi seorang playboy dan menyakiti banyak cewek. Hal ini terjadi hanya untuk membalas rasa sakit hatinya pada seorang cewek.
Untuk mengubah seseorang itu susah, harus dimulai dari dirinya sendiri. Psikolog saja cuma memberi tahu konsekuensi suatu tindakan seseorang dan pada akhirnya orang itulah yang memutuskan untuk berubah. Daripada berkeinginan mengubah orang, lebih baik ketika kita mulai merasa tidak nyaman dalam suatu hubungan, katakan terus terang pada pacar bahwa perilakunya mulai tidak asyik. Ceritakan masalah ini pada teman atau keluarga supaya kita dapat bantuan. Tidak perlu malu. Ini cara paling baik supaya kita tidak makin tertindas. Cara lain, Putus! Remaja harus tahu bahwa pacaran yang baik itu adalah saat mereka saling menghargai, bukan menyakiti.
Making Waves membedakan antara sebuah hubungan yang sehat dan tidak sehat. Sebuah hubungan adalah sehat ketika kita dan pacar membuat keputusan bersama, mampu mendiskusikan perbedaan pendapat, saling mendengarkan, saling menghargai, mau berkompromi, merasa nyaman jika melakukan kegiatan sendirian tanpa pacar dan tidak ada yang berusaha mengontrol hubungan.
Cara mendapatkan hubungan yang sehat dalam pacaran yaitu dengan saling jujur di awal pacaran, memberikan ruang pada pacar, jangan berharap pacar bisa mengatasi segala masalah atau memberikan semua keinginan kita dan yang paling penting, perlakukanlah pacar seperti halnya kita ingin diperlakukan. Pacaran itu untuk saling menyayangi, bukan ajang kita berlaku egois dan menekan orang lain.
Bagaimana kita tahu kalau pacar kita termasuk pelaku kekerasan. Adapun ciri-cirinya yaitu :
* Dia sangat cemburu buta kepada kamu
* Ingin tahu keberadaan kamu setiap waktu
* Marah jika kamu menghabiskan waktu bersama keluarga atau teman
* Menyalahkan kamu dan orang lain atas kesalahan dirinya
* Memperlakukan kamu dengan penuh kekerasan
* Membatasi ruang gerak kamu,misal melarang menyimpan nomor temen lawan jenis dan tidak segan-segan mengambil HP mu selama waktu tertentu sebagai suatu usaha mengembalikan kepercayaannya pada kita jika kita tidak mengikuti aturannya(hukuman),melarang kamu ikut kegiatan kampus dengan alasan takut dan tidak mau kehilangan kamu,karena dengan kamu ikut suatu organisasi/kegiatan kampus kamu akan banyak bertemu dengan lawan jenis kamu,dll
Apa yang harus kita tahu dari pelaku kekerasan?
* Dia mencoba mengisolasimu dari keluarga dan teman-teman
* Dia menyangkal kebiasaannya melakukan kekerasan
* Dia mengontrol penuh perilakumu
* Dia menyalahkan korban
* Dia selalu mengurangi pertemuan kamu dan teman-teman serta keluarga kamu
* Dia kadangkala minim kepercayaan dirinya
Dia kemungkinan besar pernah menyaksikan kekerasan yang dilakukan oleh orang tuanya atau menjadi saksi kekerasan dalam rumah tangga karena pengaruh keluarga amat besar dalam membentuk kepribadian seseorang. Masalah-masalah emosional yang kurang diperhatikan orangtua dapat memicu timbulnya permasalahan bagi individu yang bersangkutan di masa datang. Misalkan saja sikap kejam orang tua, berbagai macam penolakan dari orang tua terhadap keberadaan anak, dan sikap disiplin yang diajarkan secara berlebihan. Hal-hal semacamini akan berpengaruh pada model peran yang dianut anak itu pada masa dewasanya.
Bila model peran yang dipelajari sejak kanak-kanak tidak sesuai dengan model yang normal atau model standar, maka perilaku semacam kekerasan dalam
pacaran ini pun akan muncul. Banyak sekali bukti yang menunjukkan hubungan
antara perilaku orangtua dengan kepribadian anak di kemudian hari. Rata rata
pelaku kekerasan dalam rumah tangga pada masa kecilnya sering mendapat atau
melihat perlakukan kasar orangtuanya, baik pada dirinya, saudaranya, atau
pada ibunya. Meski secara logika dia membenci perilaku ayahnya, tetapi
secara tidak sadar perilaku itu terinternalisasi dan muncul pada saat dia
menghadapi konflik.
.
KESIMPULAN
Dari beberapa kasus di atas, pelaku melakukan tindak kekerasan dalam berpacaran atas alasan sebagai berikut :
* Dia sangat cemburu buta kepada kamu
* Ingin tahu keberadaan kamu setiap waktu
* Marah jika kamu menghabiskan waktu bersama keluarga atau teman
* Menyalahkan kamu dan orang lain atas kesalahan dirinya
* Memperlakukan kamu dengan penuh kekerasan
* Membatasi ruang gerak kamu
Akibat dari tindakan kekerasan tersebut, maka akan berdampak pada psikologi korban atau rasa trauma yang berlebihan, misalnya timbul perasaan minder, perasaan yang selalu tertekan, dan munculnya keinginan untuk bunuh diri dan balas dendam terhadap pelaku kekerasan.
Langganan:
Postingan (Atom)
